Sebagai salah satu etnis yang pertamakali bersentuhan dengan budaya luar
lewat Pelabuhan Sunda Kelapa, warga Betawi memiliki banyak tradisi dan
budaya yang merupakan hasil akluturasi budaya dengan bangsa luar
tersebut. Salah satu hasil adaptasi dengan budaya luar itu di antaranya
adalah Tari Cokek, yang dulu begitu terkenal di tanah Betawi kini
keberadaannya semakin terpinggirkan dan terancam dalam kepunahan.
Pengurus
Sanggar Tari Firman Muntako, Fifi Muntako mengatakan, Tari Cokek
merupakan tarian tradisional perpaduan berbagai unsur budaya baik di
antaranya budaya Betawi, Banten, hingga Cina. Asal usul tarian ini sudah
ada sejak awal abad 19 di daerah Teluknaga, Tangerang yang dibawa oleh
saudagar Cina bernama Tan Sio Kek. Jika di Jakarta tari itu sudah mulai
susah dijumpai, tidak demikian halnya di Tangerang.
"Tari
tersebut, saat ini masih dapat dijumpai saat warga Cina Benteng,
Tangerang melakukan kegiatan acara seperti hajatan maupun kawinan," kata
Fifi, Rabu (19/9).
Dikatakan Fifi, awalnya Tari Cokek dimainkan
oleh tiga orang penari wanita. Kini, pertunjukan Tari Cokek seringkali
dimainkan oleh 5 hingga 7 orang penari wanita dan beberapa orang laki
laki sebagai pemain musik dan sebagian ikut mengiringi tarian wanita.
Sehelai selendang yang mengikat di pinggang penari perempuan merupakan
salah satu ornamen baju utama para penari wanita dipadu kebaya warna
mencolok. "Tarian ini sering dimainkan pada awal acara karena sebagai
tari penyambutan bagi tamu kehormatan," ucapnya.
Ia menjelaskan,
salah satu yang menarik dari Tarian Cokek ialah iringan musik Gambang
Kromong ditambah gerakan penari perempuan yang terlihat lemah gemulai
menjadi ciri khas dari pertunjukan Tari Cokek. Ditambah dengan ajakan
penari kepada penonton untuk menari bersama semakin menambah meriah
pertunjukan tersebut.
"Tari Cokek termasuk dalam bagian
keanekaragaman tari tradisional, karena tari ini terlahir dan dihidupkan
oleh komunitas etnik sehingga tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat
jelata. Kami harap generasi muda dapat melestarikan seni tari yang sudah
terpinggirkan dari ibu kota ini agar tidak punah keberadaannya,"
imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar