Selasa, 25 September 2012

Istana Negara

Jakarta
Dibangun pada tahun 1796
 

ISTANA NEGARA
Indonesia yang luas, dengan sejarah masa lampau yang panjang dan beragam, mempunyai ratusan istana yang tersebar di seluruh penjuru, yang dahulunya dihuni oleh raja-raja yang pernah berkuasa di daerah-daerah itu. Tetapi hanya ada 6 (enam) istana yang dapat disebut sebagai istana Presiden. Enam istana itulah yang menjadi saksi gejolak perjuangan bangsa Indonesia dari masa kemasa, masing masing dengan kisahnya yang bercorak tersendiri.
Istana Negara dan Istana Merdeka di Jakarta memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan untuk rakyat Indonesia, baik di jaman Belanda, Inggris, Jepang maupun setelah kemerdekaan.
Istana Negara, yang usianya sekitar tiga perempat abad lebih tua dari istana Merdeka, mula-mula tempat kediaman pribadi seorang warganegara Belanda biasa. Sejak tahun 1816 gedung itu memainkan peranan sebagai istana para pembesar tertinggi Hindia Belanda, yakni setelah Komisaris Jenderal Belanda G.A.G.P. Baron van der Capellen memilih gedung itu sebagai tempat kediamannya.
Gedung Istana Negara semula terkenal dengan sebutan “Hotel Gubernur Jenderal” karena digunakan sebagai penginapan di samping sekaligus menampung sebagian dari kesibukan Sekretariat Umum pemerintah Belanda. Tetapi dalam perjalanan masa, bangunan itu dirasa kurang mencukupi, sehingga didirikanlah gedung baru di pekarangan belakangnya yang menghadap ke Koningsplein (sekarang Medan Merdeka). Gedung yang selesai pembangunannya tahun 1879 ini sekarang dikenal sebagai Istana Merdeka. Dengan hapusnya penjajahan dari bui Indonesia, kedua istana itupun menjadi milik bangsa Indonesia dan menjadi pusat upacara-upacara kenegaraan yang menyangkut kehidupan Negara Indonesia.

 

foto Istana Negara foto Istana Negara foto Istana Negara foto Istana Negara foto Istana Negara foto Istana Negara foto Istana Negara foto Istana Negara foto Istana Negara foto Istana Negara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar