Selasa, 25 September 2012

Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie


Bacharuddin Jusuf Habibie

Masa Bakti 1998 -- 1999

 

Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.


Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.


Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.


Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman. (Dari Berbagai Sumber)

Penghargaan

Jenis Penghargaan :

Piagam

Nama Penghargaan :

Bintang Penghargaan Tertinggi dari Pemerintah Negara Bagian Niedersachsen

Penghargaan Dari :

Republik Federasi Jerman

Diberikan Kepada :

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE, Prof.Dr.Ing.

Tanggal :

1 Desember 1980

Deskripsi Singkat :

Bintang Penghargaan Tertinggi dari Pemerintah Negara Bagian Niedersachsen, Republik Federasi Jerman.

Foto :

 

Jenis Penghargaan :

Piagam

Nama Penghargaan :

Bintang Penghargaan Tertinggi Republik Federasi Jerman

Penghargaan Dari :

Republik Federasi Jerman

Diberikan Kepada :

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE, Prof.Dr.Ing.

Tanggal :

11 Nopember 1980

Deskripsi Singkat :

B.J. Habibie menerima Bintang Penghargaan Tertinggi dari Pemerintah Republik Federasi Jerman.

Foto :

Jenis Penghargaan :

Piagam

Nama Penghargaan :

Bintang Mahaputra Adipurna

Penghargaan Dari :

Pemerintah RI

Diberikan Kepada :

Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie

Tanggal :

12 Maret 1998

Deskripsi Singkat :

Bintang Mahaputra Adipurna Kepres 022/TK/Tahun 1998

sumber: Sekretariat Militer Presiden

Foto :

Jenis Penghargaan :

Piagam

Nama Penghargaan :

Bintang Republik Indonesia Adipradana

Penghargaan Dari :

Republik Indonesia

Diberikan Kepada :

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE, Prof.Dr.Ing.

Tanggal :

12-3-1998

Deskripsi Singkat :

Bintang Republik Indonesia Adipradana;
Wakil Presiden Republik Indonesia;
Keppres No.022/TK/TH.1998; Tanggal 12-3-1998.

Bintang Republik Indonesia diadakan dengan tujuan untuk memberi kehormatan istimewa kepada mereka yang berjasa sangat luar biasa guna keutuhan, kelangsungan dan kejayaan Negara.

Bintang Republik Indonesia adalah tanda kehormatan yang tertinggi diantara tanda-tanda kehormatan.

Bintang Republik Indonesia berbentuk sebagai berikut :

Bintang emas bersudut tujuh, yang berpinggir putih dari email dan ujungnya berupa pentol mutiara, terletak pada tujuk berkas sinar emas dan tujuh berkas sinar mutiara, berkas mana masing-masing terdiri dari tujuh sinar (tiap-tiap sinar mutiara diwujudkan oleh serangkaian mutiara).

Pentol mutiara dari bintang itu terletak pada sinar emas yang berada di tengah sendiri.

Di tengah-tengah bintang emas ditulis huruf-huruf R.I. dari emas yang berarti Republik Indonesia di atas dasar biru tua dari email dan dilingkari oleh 17 butir mutiara yang berangkaian satu dengan yang lain.

Tepat di atas lingkaran mutiara ini terletak Lambang Negara pada sebuah dari tujuh sudut bintang.

Keterangan :

Sudut tujuh adalah lambang dari 7 cakram yang berada di dalam tubuh manusia sebagai cabang sumber kekuatan hidup.
Warna putih dari pingguran bintang melambangkan kesucian.
Tujuh berkas sinar emas dan tujuh berkas sinar mutiara menghias tujuh cakram tersebut di atas.
Huruf R.I. ditulis dengan warna kuning keemasan sebagai lambang kebijaksanaan di atas dasar biru tua sebagai lambang kesetiaan dan ke Tuhanan.
Lingkaran yang terdiri dari rangkaian 17 mutiara mengingatkan pada hari Proklamasi Republik Indonesia.


I. BINTANG REPUBLIK INDONESIA (BRI):


Merupakan Tanda Kehormatan tertinggi diantara Tanda-tanda Kehormatan.
Tanda Kehormatan BRI terdiri dari 5 kelas:

BRI Adipurna
BRI Adipradana
BRI Utama
BRI Pratama
BRI Nararya.


Tanda Kehormatan BRI Adipurna sampai dengan BRI Nararya, berpita selempang.


sumber: http://www.setneg.go.id

Foto :

Jenis Penghargaan :

Piagam

Nama Penghargaan :

Grand Cordon Of The Order of Al-Istiqlal

Penghargaan Dari :

Kerajaan Yordania

Diberikan Kepada :

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE, Prof.Dr.Ing.

Tanggal :

14 April 1986

Deskripsi Singkat :

Tanda Kehormatan “Grand Cordon Of The Order of Al-Istiqlal (Independence)” dari Pemerintah Kerajaan Hashemite Yordania.

Foto :

Jenis Penghargaan :

Piagam

Nama Penghargaan :

Bintang Penghargaan Tertinggi Kerajaan Spanyol

Penghargaan Dari :

Kerajaan Spanyol

Diberikan Kepada :

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE, Prof.Dr.Ing.

Tanggal :

14 Mei 1980

Deskripsi Singkat :

B.J. Habibie menerima Bintang Penghargaan Tertinggi dari Pemerintah Kerajaan Spanyol atas jasa-jasanya.

Foto :

Jenis Penghargaan :

Piagam

Nama Penghargaan :

Tokoh Teknologi Penerbangan

Penghargaan Dari :

Aviation Week

Diberikan Kepada :

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE, Prof.Dr.Ing.

Tanggal :

2 Januari 1984

Deskripsi Singkat :

terpilih sebagai salah seorang dari 21 tokoh yang berjasa dalam teknologi penerbangan dan angkasa luar tahun 1983 oleh Team Editorial Majalah “Aviation Week & Space Technology”.

Foto :

Jenis Penghargaan :

Gelar

Nama Penghargaan :

Profesor Kehormatan/Guru Besar

Penghargaan Dari :

Institut Teknologi Bandung

Diberikan Kepada :

B.J. Habibie

Tanggal :

22 Maret 1977

Deskripsi Singkat :

Menerima Tanda Jasa sebagai Profesor Kehormatan/Guru Besar pada Istitut Teknologi Bandung, dalam Bidang Konstruksi Pesawat Terbang.

Foto :

Jenis Penghargaan :

Piagam

Nama Penghargaan :

Bintang Penghargaan Tertinggi Kerajaan Belanda

Penghargaan Dari :

Pemerintah Kerajaan Belanda

Diberikan Kepada :

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE, Prof.Dr.Ing.

Tanggal :

25 Mei 1983

Deskripsi Singkat :

Bintang Penghargaan Tertinggi dari Pemerintah Kerajaan Belanda, karena jasa-jasa nya.

Foto :

Jenis Penghargaan :

Piagam

Nama Penghargaan :

Bintang Jalasena Utama

Penghargaan Dari :

Pemerintah RI

Diberikan Kepada :

Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie

Tanggal :

27 Mei 1998

Deskripsi Singkat :

Bintang Jalasena Utama Kepres 040/TK/Tahun 1998

sumber: Sekretariat Militer Presiden

Foto :

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar