Panas dan jauh bukan halangan untuk mencicipi asinan ini. Kelezatannya
sudah tersiar seantero Jakarta, bahkan sampai ke luar kota! Campuran
sayur-sayuran segar disiram dengan kuah kacang dan ditemani dengan
kerupuk mie renyah. Siapa bisa tahan?
Jakarta tengah hari yang
terik seperti biasa membuat saya kepikiran asinan. Hmm... Pasti rasanya
yang asam-pedas-segar bisa membuat mata yang ngantuk ini jadi melek
lagi. Berhubung sebentar lagi ulang tahun Jakarta, saya bertekad
memuaskan ngidam saya dengan mencari asinan Betawi paling enak se
Betawi.
Berbekal informasi dari teman dan rekomendasi dari
internet, saya berangkat menuju Rawamangun. Konon, di sinilah salah satu
asinan Betawi paling tersohor berada. 'Asinan Kamboja Haji Mansyur',
saya membaca ulang tulisan di secarik kertas yang saya bawa-bawa agar
tak nyasar.
Patokan warung makan ini adalah Rumah Sakit
Persahabatan. Dari situ, Anda bisa bertanya kepada orang sekitar di mana
asinan Haji Mansyur. Jangan cuma sebut 'asinan Kamboja', soalnya di
Jalan Taman Kamboja ini ada dua asinan Betawi. Letaknya memang masuk
agak dalam, di tengah-tengah pemukiman. Namun, di depannya ada tempat
parkir cukup luas. Kalau naik angkutan umum dan malas berjalan kaki,
naik bajaj saja.
Sesampainya saya di sana, sudah ada beberapa
orang yang mengantri ingin membawa pulang asinan. Untung saja tempat
makannya yang berkapasitas 24 orang masih sepi. Saya langsung memesan
asinan sayur untuk dimakan di tempat. Maklum, sudah tak tahan!
Tak
lama kemudian, datanglah sepiring asinan sayur (Rp 10.000) lengkap
dengan kerupuk mie dan kerupuk warna merah muda. Seperti umumnya asinan
Betawi, isinya terdiri dari tauge, timun, kol, selada, tahu putih, dan
kacang tanah. Sayur mayur ini disiram dengan kuah kacang kemerahan yang
agak kental.
Kenikmatan asinan ini langsung terasa saat suapan
pertama. Sayur-sayurannya segar dan renyah, baru dicampur jika ada yang
pesan. Kuahnya nikmat, gurih dan agak pedas, bikin sensasi makan asinan
semakin seru. Di sela-sela mengunyah, saya menyeruput es teh manis (Rp
3,000) untuk membilas panas yang tersisa di lidah. Habis itu, saya
patahkan kerupuk mie dan mencocol kuah asinan untuk ngemil. Kriuk kriuk!
Ujungnya yang agak lembek kena saus jadi makin asyik dikunyah.
Kalau
menurut Anda kuahnya masih terasa kurang pedas, ada sambal campuran
kacang, cabai hijau, plus oncom yang tersedia di meja. Kalau ingin
mengajarkan anak makan sayuran dengan menyuapkan asinan, Anda bisa
menambahkan gula merah cair yang sekilas mirip kecap agar kuahnya terasa
lebih manis. Kerupuk mie jumbo juga bebas Anda ambil kalau masih terasa
kurang.
Belum habis sepiring, perut saya sudah terasa kenyang.
Porsinya memang agak banyak. Rasanya sayang sekali menyisakan asinan
yang nikmat ini, tapi apa daya perut saya sudah tak muat. Oh iya, warung
makan ini hanya menyediakan asinan sayur dan asinan buah (Rp 9,000)
lho, tidak ada menu makanan lain. Pilihan minuman pun terbatas pada teh
botol, es teh manis, atau air putih.
Ternyata tak rugi saya rela
jauh-jauh ke Rawamangun di tengah cuaca terik, demi sepiring asinan Haji
Mansyur. Betul kata orang, asinannya memang nikmat! Saat saya beranjak
pulang pun masih ada beberapa orang yang antri. Sementara itu, area
makannya mulai dipenuhi keluarga, karyawan, atau warga sekitar yang
rindu kenikmatan racikan Haji Mansyur.
Asinan Betawi Haji Mansyur
Jl. Taman Kamboja No. 10 RT 08 RW 11
Rawamangun, Jakarta Timur
Telepon: 021-4707242
Buka setiap hari, pukul 09.30-21.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar