Tampilan Pheed, yang baru berumur beberapa hari, sangat mirip dengan
Twitter. Fitur-fitur seperti Timeline, Trending, termasuk penggunaan
tanda pagar, juga ditemui ditemui di jejaring sosial ini. Bedanya, di
bagian Timeline Pheed, kita bisa memilih konten bermutu yang kita cari,
dari teks, audio, foto, video, dan broadcast. Jika Twitter membatasi
teks hanya 140 karakter, Pheed membatasi hingga 420 karakter.
Saat membagikan foto, Pheed juga menyediakan opsi copyright atas
foto-foto tersebut. Jika opsi tersebut dipilih, setiap foto yang
diunggah akan dilengkapi watermark nama pengguna.
Seperti disebutkan sebelumnya, Pheed memungkinkan penggunanya
mengenakan biaya terhadap konten yang mereka bagikan. Tarifnya pun
beragam mulai dari USD1,99 sampai USD34,99 per klik, atau USD1,99 sampai
USD34,99 per bulan. Menariknya, pengguna akun bisa memilih tarif sesuka
mereka, dan konten sepenuhnya menjadi milik mereka.
Sementara
Pheed mengambil keuntungan dengan cara mengambil separuh dari pendapatan
pengguna, yang meliputi biaya bandwidth dan storage, proses pembayaran,
dan tentu saja keuntungan Pheed.
Menurut saya, selain bermanfaat
untuk artis, Pheed juga bisa dimanfaatkan media baru dengan membagikan
konten bermutu secara premium. Dengan demikian, hambatan-hambatan
distribusi hingga daerah terpencil bisa diatasi dengan lebih mudah.
Namun, sejauh ini agaknya yang paling memadai adalah dalam bentuk foto,
audio atau video karena ruang untuk teks masih sangat terbatas.
Tantangan lainnya adalah sistem pembayaran yang hanya tersedia dalam
bentuk kartu kredit dan paypal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar