Melihat kenyataan tersebut, bisa
disimpulkan bahwa berinvestasi dengan membeli lahan pertanian merupakan
investasi yang cukup menjanjikan di masa sekarang dan mendatang.
Bayangkan, jumlah penduduk yang semakin meningkat tentu saja akan
berimbas terhadap kenaikan kebutuhan pangan (beras) sementara lahan yang
menghasilkan beras semakin menurun. Yang akhirnya, jika menurut hukum
pasar yang umum kita pahami jika terjadi persediaan menurun sementara
permintaan meningkat maka harga akan mengalami kenaikan. Begitu juga
nilai lahan sawah yang akan anda beli itu.
Dari situ saja, Anda sudah akan
mendapatkan nilai keuntungan dari kenaikan nilai harga jual nantinya
(kalau suatu saat Anda ingin menjual lahan sawah tersebut). Ditambah
lagi, lahan yang akan Anda beli adalah lahan produktif yang juga akan
menghasilkan uang yang bersifat rutin.
Perhitungannya adalah sebagai
berikut. Kami asumsikan lahan yang Anda beli merupakan sawah irigasi
bukan sawah tadah hujan. Kami mengasumsikan hal ini karena lahan yang
akan Anda beli berada di sentra pengasil beras di Karawang. Kalau asumsi
kami benar, maka di lahan yang akan Anda beli itu bisa ditanami 2 x
tanaman padi dan 1 x palawija.
Untuk tanaman padi, dalam 1 kali masa
tanam pada lahan 1 hektare dibutuhkan modal 2 juta sampai 2,5 juta
dengan penghasilan bersih kurang lebih 8 sampai 12 juta rupiah. Untuk
tanaman palawija, dibutuhkan modal 1,5 juta – 2 juta untuk sekali masa
tanam dengan penghasilan bersih 6 juta - 8 juta rupiah. Sehingga dapat
disimpulkan, penghasilan rata-rata Anda setahun dari lahan sawah
tersebut adalah 22 juta – 36 juta rupiah.
Jadi menurut kami, investasi yang
Anda sangat menguntungkan karena menghasilkan keuntungan ganda. Yaitu
kenaikan harga jual tanah nantinya dan penghasilan rutin yang berasal
dari pengolahan lahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar