Tan Khoen Swie? sopo kuwi?. Saya yakin wongkediri
jarang yg tahu tentang Tan Khoen Swie. Secara tidak sengaja menemukan
tokoh dari kediri lama ini lewat google. Secara singkat beliau adalah
penulis sekaligus penerbit pada jaman penjajahan belanda. Punya toko
Sorabaia di jl Dhoho.
Tan Khoen Swie (Wonogiri, Karesidenan
Surakarta, 1883 – Kediri, 1953; disingkat TKS) adalah penulis dan
penerbit buku (bernama sama) di Kediri pada paruh pertama abad ke-20.
Buku-buku keluaran penerbit ini banyak menyebarluaskan hasil karya
sastra Jawa modern pra-kemerdekaan dan ikut memperluas tradisi sastra
Jawa tertulis yang baru mulai berkembang masa itu setelah dirintis oleh
Ranggawarsita dan C.F. Winter di Solo pada awal paruh akhir abad ke-19.
Sebelumnya, tradisi tulis sastra Jawa dilakukan dengan penulisan ulang.
Sebagai contoh, versi-versi awal Serat Kalatidha (Ranggawarsita) dan
Serat Wedhatama (Mangkunagara IV) disebarluaskan melalui penerbit ini.
Tidak
diketahui banyak mengenai riwayat hidupnya karena TKS dikenal sebagai
tokoh yang dianggap misterius. Masa kecilnya dijalani di Solo dan
Wonogiri, sebelum kemudian ia mengadu nasib di Kediri. Selain sebagai
penerbit ia juga berusaha dalam vulkanisir ban Dunlop serta memiliki
toko kelontong yang dinamakan “Soerabaia”. Ia dikenal antikolonial. Sebagai tanda pernyataan ketidaksetujuannya terhadap penjajahan, ia selalu memanjangkan rambutnya hingga sebahu.
Bersamaan dengan wafatnya, riwayat usaha penerbitannya ikut tenggelam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar